DENPASAR, KOMPAS.com — Sekitar 100 mahasiswa jurusan Bahasa Bali dari berbagai Universitas di Bali yang tergabung dalam Aliansi Peduli Bahasa Daerah se-Bali berunjuk rasa di Kantor DPRD Bali, Senin (1/4/2013). Para calon guru ini memprotes Kurikulum 2013 yang tidak mencantumkan muatan lokal Bahasa Bali.
Dalam Kurikulum 2013 yang akan diterapkan Juli mendatang, Bahasa Bali hanya dimasukkan ke dalam mata pelajaran seni budaya. Hal ini berimbas pada tidak keluarnya Uji Kompetensi Guru (UKG) Bahasa Bali dan diarahkan ke UKG Seni Budaya. Sementara itu, Bahasa Jawa dan Sunda dapat berdiri sendiri sebagai mata pelajaran bahasa daerah dan UKG daerah tersebut dilaksanakan sesuai bidangnya masing-masing.
"Bahasa Bali sudah diakui Unesco, sudah diakui dunia, yang kami inginkan dipisah dari Seni Budaya," ujar Ketua Aliansi Peduli Bahasa Daerah, I Nyoman Suka Ardiyasa, di sela-sela unjuk rasa.
Pengunjuk rasa menuntut kepada Pemerintah Provinsi Bali dan anggota DPRD Bali mendesak Pemerintah Pusat, khususnya Kementerian Pendidikan Nasional untuk mencantumkan pelajaran Bahasa Bali pada Kurikulum 2013.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.